Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Tidurlah seperti rosulullah SAW

oleh: http://weenzaki.multiply.com/journal/item/19
Sering gak merasa gelisah dalam tidur, sakit tengkuk setelah bangun tidur? Kalo aku, ya sering. Kata orang Sumedang, sih, ada yang bilang 'eureup-eurep'. Ada juga yang bilang 'salah tidur'. Maksudnya 'salah tidur' apa ya? 'Salah tidur dengan siapa........gitu'?!?! Omes.....
Maksudnya 'salah posisi tidur'. Ya, bisa jadi dari situ, sih. Nah, ternyata dalam Islam, masalah tidur ini tak luput dari perhatian. Diatur juga dalam sunnah-sunnah Rosululloh SAW. Dalam buku karangan Hilmi Al-Khuli "Menyingkap Rahasia Gerakan-Gerakan Sholat", aku baru tahu bagaimana tidur yang baik dan efektif. Sekarang, aku mau bagi-bagi ilmu. Silakan diterapkan....

POSISI TIDUR

Tidur di atas sisi sebelah kanan.

Posisi ini paling baik dan efektif karena makanan yang ada dalam perut/lambung menetap dengan baik. FYI, lambung berada sedikit lebih condong ke sebelah kiri, dia memproses pencernaan. Dengan posisi tidur seperti ini, proses pencernaan beralih ke sebelah kanan agar makanan cepat turun dari lambung. Sehingga tidur yang paling bermanfaat adalah di atas sisi sebelah kanan pada saat permulaan dan penutupan tidurnya.

Tidur dengan posisi ini dapat mencegah tekanan (desakan) hati terhadap lambung serta membantu mengosongkan isi lambung. Di samping itu, juga memudahkan aktivitas jantung karena terhindar oleh desakan lambung dan diafragma.

Pada posisi tidur ini jantung selalu ingin menempati posisi tetapnya yaitu sisi kiri. Hal ini mencegah terlelapnya orang tidur.

Tidur di atas sisi sebelah kiri

Banyak tidur di atas sisi sebelah kiri bisa mengganggu jantung disebabkan condongnya beberapa organ tubuh ke jantung dan itu dapat membebani jantung. Tekanan hati dan lambung terhadap jantung dalam posisi tidur seperti ini, bisa menekan paru-paru kanan.

Pada posisi ini jantung menempati posisi tetapnya. Hal ini menyebabkan orang terlelap tidur dan malas bangun yang selanjutnya berakibat terbengkalainya urusan agama dan urusan dunianya.

Tidur di atas punggung (telentang).


Posisi ini kurang baik. Namun diperbolehkan jika sekedar untuk merebahkan diri tanpa disertai tidur. Bagi orang berpenyakit asma, tidur seperti ini menyebabkan terangkatnya diafragma lalu menekan rongga dada dan mengakibatkan sesak nafas.

Hadits Nabi dalam Sunan Ibnu Majah :
Diriwayatkan dari Abi Umamah, ia berkata : "Nabi SAW melewati
seseorang yang tidur di masjid dalam keadaan tengkurap, kemudian
Nabi menyenggolnya dengan kaki beliau sembari berkata : 'Bangun
dan duduklah. Tidur seperti ini adalah tidurnya orang celaka'."

Tidur tengkurap.

Ini adalah tidur yang paling buruk. Tidur tengkurap bagi orang yang sakit, yang bukan menjadi kebiasaannya pada waktu sehat, menunjukkan orang yang sedang kacau pikirannya atau orang yang sedang sakit perutnya. Karena ia mengubah kebiasaan baiknya menjadi perilaku yang buruk tanpa alasan yang jelas. Tidur tengkurap memiliki dampak negatif. Sebab orang yang tidur dalam posisi ini harus membengkokkan lehernya ke salah satu sisi sehingga berat dalam bernafas. Menurut hadits Nabi, tidur seperti ini tidak disukai Allah.


WAKTU-WAKTU TIDUR


Tidur yang alami adalah tidur di malam hari. Allah SWT berfirman :
"Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat. Dan Kami jadikan
malam sebagai pakaian.Dan Kami jadikan siang untuk mencari
penghidupan." (QS An-Naba':9-11)

Tidur pada pagi hari (waktu dhuha/sekitar jam 07-11) adalah tidur yang buruk karena saat itu adalah saatnya orang sibuk mencari bekal dunia dan akhirat.

Ibn Al-Qayyim mengatakan : "Tidur siang tidak baik karena dapat menimbulkan penyakit seperti influensa, merusak rupa, penyakit limpa, melemahkan syaraf, membuat malas, melemahkan syahwat, kecuali tidur pada saat tengah hari."
Tidur sejenak pada saat tengah hari pernah dilakukan Rosululloh SAW. Tidur seperti ini menghilangkan keletihan dan menurunkan tekanan sekitar 15-30 mm dan menghilangkan sebagian beban jantung. Tidur selama 30 menit setelah sholat Dzuhur dapat menambah kemampuan kita untuk bekerja kembali dan memberikan rasa nyaman. Ia memberi dampak yang mengagumkan terhadap produktivitas otot dan otak serta menjaga kesehatan.

Tidur yang paling buruk adalah pada saat sore hari setelah Ashar. Orang dahulu mengatakan bahwa barangsiapa tidur setelah Ashar kemudian akalnya berubah , maka jangan mencela kecuali pada dirinya sendiri. Habib Saggaf juga mengatakan kalo tidur setelah Ashar dapat menyebabkan orang menjadi makin bodoh. Kalo penjelasan ilmiahnya, nanti aku cari lagi, ya....


TIDURNYA ROSULULLOH SAW

Rosululloh SAW tidur pada permulaan malam dan bangun pada pertengahan malam (awal paruh kedua) lalu beliau bangun, bersiwak (sikat gigi), berwudlu dan sholat. Saat itu tubuh, otot telah merasakan tidur dan istirahat, melakukan olahraga (sholat) dan mengalirlah pahala. Dengan ini tercapailah kemaslahatan jiwa dan raga, dunia dan akhirat.

Beliau tidak melakukan tidur yang melebihi kebutuhan, juga tidak mengurangi tidurnya dari kebutuhan. Beliau melakukan tidur dengan cara terbaik yaitu berbaring di atas sisi sebelah kanan sembari berzikir hanya kepada Allah sampai kedua mata beliau terpejam. Perut dalam keadaan tidak dipenuhi makanan ataupun minuman. Badan tidak langsung berhubungan dengan tanah, tapi tidak juga di atas kasur yang tinggi. Tetapi beliau beralaskan kasur tilam. Beliau meletakkan kepala di atas bantal dan terkadang meletakkan tangan pada pipi beliau.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar